Hari sudah sore sebetulnya. Matahari masih terasa tajam cahayanya. Kejadiannya sudah lewat beberapa hari tapi tetap aja terasa mengganggu kalau belum ditulis.
Pertama kalinya sepanjang sejarah setelah bertahun-tahun kunjungan ke Bandara Sukarno Hatta. Hari itu sekali lagi tiba di sana mengantar adik yang akan pergi ke kalimantan dengan pesawat Batavia di terminal 1b keberangkatan.
Seperti biasa, kalau bukan saya yang pergi selalu saya sempatkan untuk melihat sekeliling tempat duduk di teras bandara. Entah kenapa Bandara satu ini selalu menarik perhatian saya. Ada saja hal-hal unik yang bisa dilihat disana, penumpang yang akan berangkat ngobrol dulu panjang lebar dengan keluarganya, penumpang yang berlari-lari takut terlambat, pramugari yang cantik dan rapi tak pernah terlihat terburu-buru, pilot juga selalu terlihat segar.
Kesibukan memutar kepala melihat sekeliling ini tiba-tiba harus berhenti karena ada perempuan yang berdiri menghadap saya dengan tangan menyodorkan wadah plastik, meminta uang sambil menggendong balita dan tas ransel kecil dipunggungnya. Saya cuma bisa bengong, dimana saya berada? Apa saya kena serangan udara panas sehingga melihat hal-hal yang tidak ada?
Tapi ini ternyata saya tidak salah. Ada pengemis di terminal 1b Bandara Sukarno Hatta! Bajunya tidak lusuh cuma rambutnya aja yang terlihat kacau, pakai jaket kain tipis warna kuning muda. Saya perhatikan dia meminta dengan pola berjalan lurus di sisi dekat tembok, mungkin supaya tidak terlalu terlihat oleh satpam bandara. Saya sempat membaca adanya pengemis di Bandara Polonia Medan dan juga disini beberapa tahun yang lalu.
Pertanyaannya kenapa sampai ada pengemis di Bandara?
[…] Berbagai cara ditempuh termasuk mengemis. Setelah beberapa hari lalu saya sempat terheran melihat pengemis di Bandara Soekarno Hatta, ternyata sekarang Jakarta malah sedang diserbu pengemis […]